Info Sekolah
Selasa, 14 Jan 2025
  • Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu: cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru, dan dalam waktu yang lama.
  • Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu: cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru, dan dalam waktu yang lama.
4 November 2024

Merajut Kebangsaan, Menyemai Islam Madani: Upacara Cinta Tanah Air di Sekolah Para Juara

Sen, 4 November 2024 Dibaca 74x Kesiswaan / Pendidikan

Pada pagi yang cerah, tanggal 4 November 2024, di Sekolah Para Juara, SMA Plus Muthahhari, langit biru membentang sebagai saksi pada Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang khidmat. Sebuah prosesi yang bukan sekadar seremonial, namun mencerminkan nilai-nilai Islam madani, bukti nyata bahwa para murid di sini adalah generasi muslim sejati, yang tidak hanya mencintai tanah air, tetapi juga mengemban tugas sebagai pemuda-pemudi yang menghidupkan nilai Islam dalam keseharian mereka.

Upacara berjalan penuh ketenangan, setiap langkah dan sikap tertib mencerminkan keteguhan hati untuk menghormati perjuangan bangsa. Pembina upacara berdiri dengan kharismanya, memimpin doa dengan penuh keindahan dan ketulusan. Doa itu bukan hanya permohonan biasa, tetapi sebuah persembahan kepada para pejuang Indonesia yang telah mengorbankan jiwa raga demi tanah air ini. Setiap kata yang terucap mengalir dalam keheningan pagi, menggetarkan hati dan mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah warisan yang harus dijaga dengan penuh cinta.

Di tengah upacara, Pembina upacara memberikan tantangan kepada para murid, memanggilnya untuk mengulang isi butir-butir Sumpah Pemuda yang sakral. Tantangan ini tidak hanya memacu keberanian, namun juga menguji pemahaman mereka atas janji suci para pemuda yang telah terucap pada 28 Oktober 1928. Hanna, seorang murid, maju ke depan dengan semangat. Dengan lantang, ia mengucapkan butir-butir Sumpah Pemuda, menyatukan tekad dan hati seluruh peserta upacara dalam satu semangat yang sama: semangat kebangsaan yang tak akan luntur.

Usai tantangan itu, diumumkan pula bahwa ketuntasan belajar untuk mata pelajaran PPKN, khususnya dalam menghafal UUD 1945. Bagi mereka yang telah menguasainya, ini bukan sekadar hafalan, tetapi wujud kecintaan dan penghargaan terhadap dasar hukum bangsa yang menjadi fondasi tegaknya Indonesia.

Selanjutnya, Ibu Kepala Sekolah, Ir. Dra. Dewi Listia, M.Si., menyampaikan ulasan sejarah Sumpah Pemuda secara mendalam. Dalam pidatonya, beliau mengingatkan bagaimana tekad dan persatuan para pemuda pada masa itu mampu melahirkan ikrar yang mengubah arah bangsa. Beliau juga mengulas hikmah dari Sumpah Pemuda yang tetap relevan hingga kini. Sumpah itu mengajarkan persatuan dalam keberagaman, bahwa kita, sebagai bangsa, harus senantiasa bersatu di tengah perbedaan yang ada. Beliau menekankan bahwa semangat ini harus hidup dalam diri setiap siswa SMA Plus Muthahhari, sebagai pemuda yang menghargai perbedaan.

Nilai-nilai Pramuka, yang melekat erat dalam pendidikan di sini, juga menjadi refleksi dari peristiwa Sumpah Pemuda. Sebagai anggota Pramuka, siswa-siswi diajarkan untuk bekerja sama, saling menghargai, dan menjunjung tinggi persatuan. Inilah implementasi nyata dari semangat Sumpah Pemuda, membentuk karakter mandiri yang siap mengabdi bagi bangsa.

Akhir dari sambutannya disempurnakan dengan pengumuman mengenai kegiatan pekat keagamaan “Dirasah Islamiyah,” sebuah program untuk memperkaya wawasan keilmuan agama yang disiapkan dengan penuh cinta dan dedikasi. Kegiatan ini diadakan untuk mendukung visi misi Yayasan Muthahhari, yaitu “Untuk Pencerahan Pemikiran Islam.” Harapannya, dengan kegiatan ini, para siswa tidak hanya menjadi pemuda yang cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki pemahaman agama yang mendalam, sehingga dapat menjadi cahaya penerang bagi masyarakat di sekitarnya.

Dengan upacara ini, setiap siswa SMA Plus Muthahhari diajak untuk merenung, menghayati, dan meresapi betapa agungnya perjuangan para pahlawan, betapa pentingnya persatuan, dan betapa mulianya mengabdi untuk agama, bangsa, dan negara.

By: Akhi Moel
Senin, 4 November 2024

Artikel Lainnya